Atasi Stunting di Lotim, Pemkab Lotim Launching Dapur Sehat di Aikdewa

Pemotongan pita peresmian dapur sehat, Kamis (25/11/2021). (CBM) 

Centang Biru Media, Lotim- Guna menekan angka stunting di Lombok Timur (Lotim). Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lotim, melaunching dapur sehat di kampung KB Dua Dara Desa Aikdewa Kecamatan Pringgasela Lotim. 

Sekda Lotim H M Juaini Taufiq dalam sambutannya mengungkapkan, salah satu program yang menjadi prioritas Pemkab Lotim yang telah tergambar di RPMJ tahun 2018-2023, ialah mengatasi masalah stunting di Lotim.

"memang kami kaget dengan tingginya angka stunting yang berada jauh di atas angka Nasional," terang Juaini dalam sambutannya. (25/11).

Dari sejumlah posyandu yang ada di Lotim, sebanyak 89 persen posyandu yang melaporkan kasus stunting. Jika dipersentasikan kasus stunting di Lotim, beberapa pada angka 18 persen, sehingga pada tahun 2024 mendatang Pemkab Lotim menarget kasus stunting di Lotim sebanyak 14 persen.

Kedepan, penanganan stunting di Lotim tetap menjadi persoalan utama. Sehingga penanganan masalah stunting harus melibatkan banyak pihak, mulai dari OPD hingga tingkat Desa maupun Dusun. 


"Lotim memang fokus untuk penurunan angka stunting karena itulah yang menggambarkan tingkat kesehatan  masyarakat," katanya.

Sementara itu, Inspektur Utama BKKBN RI, Ari Dwikira Tono mengungkapkan, Angka prevalensi stunting di Indonesia sangat tinggi, namun berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdes) dalam kurun lima tahun terakhir Indonesia sudah mampu menurunkan angka stunting dari jumlah 37,2 persen pada tahun 2013, menjadi 30,8 persen di tahun 2018. 

"Pak presiden dalam RPJM tahun 2020 telah menargetkan pada tahun 2024 mendatang angka setunting sudah turun menjadi 14% persen," katanya.


Dirinya mengakui, penanganan masalah stunting bukanlah pekerjaan yang mudah dan bukan hal yang mustahil. Kendati demikian dirinya merasa optimis persoalan stunting di Indonesia bisa teratasi dan mencapai target jika semua pihak berkomitmen dan semua pihak mengambil peran.

Dijelaskannya, berdasarkan data  pada tahun 2019 lalu sejumlah 27,7% balita di Indonesia masih mengalami stunting. Namun merujuk pada data yang ada, kasus stunting di Indonesia mengalami penurunan. Namun , angka prevalensi stunting di Indonesia merupakan salah satu yang tertinggi di dunia dengan menempati peringkat 108 dari 132 negara .

 "Indonesia merupakan negara dengan prevalensi stunting tertinggi ketiga di negara-negara Asean setelah Timor Leste dan Laos," tutupnya.

Posting Komentar untuk "Atasi Stunting di Lotim, Pemkab Lotim Launching Dapur Sehat di Aikdewa"