Inovasi Saring Sampah Dari Sungai Menuju Labuhan Haji oleh CEF Minim Perhatian Pemerintah

 

Sampah yang tersaring pada alat trash trap, Jumat 17/06/2022


Lotim, CBM- Kelompok pemuda yang tergabung dalam Central Environmental & Fisheries (CEF) menciptakan alat penyaring sampah atau trash trap yang yang di tempatkan pada aliran sungai yang bermuara ke pantai khususnya Labuhan Haji. 


Ketua CEF, Muslihaddin Aini pembuatan alat tersebut bermula dari banyaknya sampah pada aliran sungai yang bermuara ke pantai dan didorong oleh rasa kepedulian tentang keberhasilan yang minim sehingga ia dan teman-temannya berinisiatif untuk membuat alat tersebut.


"Kami melihat pantai Labuan Haji yang selalu kotor oleh sampah kiriman dari sungai dan sejak tahun 2018 lalu kami selalu mengkampanyekan anti sampah plastik serta setiap minggunya melakukan clean up di Pantai Labuan Haji, namun hasilnya nihil sampah masih banyak yang banyak berserakan di pantai," ujarnya, pada medi, Jumat (17/06). 


Bermodalkan tekat dan rasakepedulian yang tinggi terhadap kebersihan pantai sehingga dirinya berhasil membuat alat tersebut yang terbuat dari tong plastik, jaring besi, dan kawat selling sebagai tali pengikat. 


Kata dia, kemampuan alat tersebut tidak hanya bisa menyaring sampah di sungai saja. Namun trash trap tersebut juga bisa menjadi jembatan penyeberangan bagi pejalan kaki. 


"Ada tiga sungai yang bermuara ke pantai Labuhan Haji, namun saat ini baru satu sungai yang dipasangi alat trash trap ini, anggaran kami masih terbatas dan dukungan dari pemerintah maupun kontribusi masyarakat setempat," sebutnya.


Di satu sisi, dirinya juga berjanji akan memasang alat tersebut di tiga sungai yang dinilai kerap menjadi jalan aliran sampah ke pantai labuhan haji.


Adapun berkat dari keberhasilannya menciptakan alat tersebut dirinya berhasil menjadi salah satu pemenang pada sebuah ajang ya diselenggarakan oleh Pertamina Foundation dan satu-satunya pemenang dari Provinsi NTB, sehingga kegiatan CEF didanai oleh Pertamina. 


"Dana yang kami terima jumlahnya terbatas, jadi tidak bisa mencover semua sungai. Jadi kami berharap pemerintah memberikan dukungan agar sampah-sampah ini bisa kita kendalikan demi terciptanya wisata yang bersih," tegasnya. 


CEF tentunya telah ikut berperan dalam program Pemprov NTB terkait Zero Wate. Lebih jauh Salihuddin mengatakan, secara tidak langsung apa yang dilakukan bersama teman-teman itu telah ikut andil dalam program Zero Waste yang menjadi program unggulan Pemerintah Provinsi (Pemprov).


Kata dia, pemuda jangan hanya bisa mengkritisi kerja pemerintah saja namun juga harus bisa membuktikan dirinya pada masyarakat maupun pemerintah dengan perbuatan. 


"Tapi sayangnya sampai dengan saat ini tidak ada bentuk support dari Pemprov. Padahal kami sangat Membutuhkan butuhkan bantuan dari pemerintah, Zero Waste kan program Pemprov. Kalo sudah dibantu masa mereka tidak mau membantu kita juga," ujarnya. 


Disebutkan juga apa yang telah dilakukan tersebut juga mendapatkan apresiasi dari pemerintah daerah (Pemkab) Lotim dalam hal ini Dinas Lingkungan Hidup (DLK). Namun belum ada dukungan atau perannya dalam membantu mengembangkan inovasi yang telah dibuat itu. 


"Kami tinggal menunggu tindak lanjut dari pemerintah saja, kami sangat butuh bantuan. Kita juga masih menunggu janji dari DLHK karena pak kadis sudah meninjau ke lokasi kita dan katanya juga sudah di up ke Pemprov ," pungkasnya.

Posting Komentar untuk "Inovasi Saring Sampah Dari Sungai Menuju Labuhan Haji oleh CEF Minim Perhatian Pemerintah"