Bappenas Apresiasi Pemdes Borok Toyang Sukses Tekan Anak Putus Sekolah dan Pekerja Anak

 

Saat Bappenas mengunjungi Desa Borok Toyang, Kamis (29/09/2022). (CBM/Gib).


Lombok Timur, CBM - Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) RI mengapresiasi Pemerintahan Desa Borok Toyang Kecamatan Sakra Barat, Lombok Timur (Lotim) yang mampu menekan angka kasus anak putus sekolah dan angka pekerja anak pada sektor pertanian.


Bukan hanya mampu menekan angka putus sekolah dan pekerja anak, Desa Borok Toyang juga mampu menekan angka pernikahan anak di bawah umur melalui berbagai program pemberdayaan.


Saat mengunjungi Desa Borok Toyang, Direktur ketenagakerjaan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) RI, Mahatmi P Saronto mengatakan bahwa kunjungannya ke Desa Borok Toyang tersebut, dalam rangka regulasi penanggulangan pekerja anak di sektor pertanian yang selama ini marak terjadi.


“Kita mengapresiasi Pemerintah Desa Borok Toyang yang telah berhasil menekan kasus pekerja anak, putus sekolah dan pernikahan dini hingga 80 persen”, Imbuhnya. 


Dijelaskan Mahatmi, Pemerintah Desa Borok Toyang dinilai telah berhasil menekan pekerja anak, putus sekolah maupun pernikahan anak usia dini, mengingat sebelumnya angka kasus pekerja yang melibatkan anak, angka putus sekolah serta pernikahan dini di desa ini cukup tinggi. 


“Pemerintah sebelumnya telah mencanangkan beberapa program yang bisa dilakukan pemerintahan desa dalam menekan kasus tersebut, salah satunya melalui program pemberdayaan yang dilakukan oleh Pemerintah Desa Borok Toyang” Jelasnya.


Kepala Desa Borok Toyang, Ahyar Rosyidi menjelaskan bahwa sebelum adanya program pemberdayaan tersebut, terdapat beberapa persoalan yang dihadapi oleh pemerintah desa,  mulai dari angka perkawinan anak usia dini yang cukup tinggi, angka putus sekolah yang tinggi, hingga banyaknya pekerja anak di desa tersebut. 


Menurutnya, kondisi tersebut dipengaruhi oleh kondisi geografis dan prekonomian masyarakat yang banyak mengandalkan  mata pencahariannya melalui sektor pertanian. 


“Desa kami ini salah satu desa pelosok, sektor pertanian sebagai mata pencaharian utama, sehingga angka anak putus sekolah maupun angka pernikahan dini dulunya cukup tinggi” ucapnya.


Meskipun mengalami beragam persoalan, namun pihak Pemerintah Desa Borok Toyang dengan sigap mengatensi persoalan tersebut melalui berbagai program pemberdayaan serta pembuatan praturan desa. Sehingga melalui perlakuan tersebut angka pekerja anak, putus sekolah dan perkawinan dini bisa ditekan hingga 80 persen.  


“Angka tersebut bisa ditekan karena program pemberdayaan yang masif dilakukan kepada masyarakat, utamanya bagi keluarga yang tidak mampu," ungkapnya.


Selain itu peraturan larangan pernikahan dini yang diatur melalui perdes telah diatur sangsi bagi warganya yang berani menikahkan anak di bawah umur, seperti dikenakan denda masing-masing Rp5 juta rupiah untuk pihak lelaki  dan pihak perempuan. 


Dijelaskan Ahyar, Pemberdayaan masyarakat yang dilakukan kepada masyarakat dianggarkan melalui dana desa. Sedikitnya terdapat empat pusat kegiatan masyarakat yang didirikan untuk memberikan anak pelatihan dan pembinaan agar tidak terjebak menjadi pekerja anak.


“Setiap puskesmas kita anggarkan masing-masing Rp5 juta rupiah dari dana desa, di puskesmas masyarakat diberikan pelatihan-pelatihan untuk berwirausaha”, imbuhnya.

Posting Komentar untuk "Bappenas Apresiasi Pemdes Borok Toyang Sukses Tekan Anak Putus Sekolah dan Pekerja Anak "