Laskar Banteng Hitam dan DPRD Lotim Sepakat Tolak Kenaikan Harga BBM

Massa saat berhasil masuk ke Gedung DPRD Lotim, Selasa (06/09/2022). (CBM/Gib).


Lombok Timur, CBM - Ratusan Mahasiswa yang tergabung dalam Laskar Banteng Hitam yang terdiri dari beberapa Organisasi Kemahasiswaan yakni HIMMAH NWDI, KAMMI dan HMI melakukan demonstrasi di depan kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Lotim untuk menolak kenaikan harga BBM bersubsidi.


Salah satu orator Aulia Habib Burrahman  dalam orasinya menyampaikan bahwa kebijakan kenaikan harga BBM ini merupakan kebijakan yang mencekik rakyat dan menyengsarakan rakyat.


"Kebijakan ini sangat merugikan dan menyengsarakan rakyat, baru saja ekonomi kita bangkit setelah terdampak Covid-19 sekarang harga BBM malah dinaikkan ini sangat-sangat merugikan dan membunuh rakyat," teriaknya dalam orasinya, Selasa (06/09).


Subsidi BBM yang direncanakan akan dialihkan ke Bantuan Langsung Tunai (BLT) oleh pemerintah pusat juga dinilai hanya sebuah  akal-akalan saja dan sebuah proyek, yang hanya akan dinikmati oleh segerombolan orang saja. 


Selain itu, dalam orasinya ia juga menyinggung para menteri yang saat ini lebih sibuk mencari panggung dan menaikkan elektabilitasnya untuk memperoleh suara pada pemilu 2024 mendatang sehingga lupa dengan kesengsaraan yang dialami oleh rakyat.


"Menteri-menteri sekarang sibuk untuk menaikkan elektabilitas sehingga lupa dengan rakyat," ungkapnya.


Selain itu masa aksi juga menyinggung banyak uang negara yang dipergunakan untuk hal-hal yang tidak bermanfaat dan terkesan menghambur-hamburkan uang negara seperti anggaran puluhan miliar untuk pergantian gorden rumah dinas anggota DPR RI dan pengaspalan parlemen. 


Selain menolak kenaikan harga BBM masa aksi juga meminta untuk stabilitas harga bahan pokok dan meminta agar pemerintah menunda pembangunan Ibukota baru (IKN) yang dinilai tidak berdampak langsung terhadap masyarakat.


"Persoalan Ini akan terus kita kawal, bila perlu kami akan kembali melakukan aksi yang berjilid-jilid lagi,"ucapnya


Sementara itu Ketua DPRD Lotim Murnan yang menemui masa aksi di depan pintu masuk DPRD Lotim mengapresiasi apa yang dilakukan oleh masa aksi namun ia meminta agar masa aksi lebih tertib dan sopan dalam menyampaikan aspirasinya dan meminta agar tidak berbuat anarkis.


"Ini bukan perjuangan yang terakhir namun perjuangan kita masih panjang, kami minta agar lebih sopan dan santun dalam menyampaikan aspirasi, kami akan tanggapi apa tuntutan saudara-saudara semua dan kami akan teruskan ke pemerintah pusat,"ucapnya.


Pantauan media ini aksi unjuk rasa sempat memanas lantaran masa aksi memaksa untuk masuk ke dalam gedung DPRD untuk berdiskusi. Namun pihak Dewan menolak dengan alasan ruangan rapqa tidak bisa menampung semua masa kasi. Setelah melakukan negosiasi yang cukup lama dan  masa aksi terus mengotot untuk masuk semuanya, akhirnya semua masa aksi diizinkan masuk meski dengan kapasitas ruangan yang tidak mencukupi.


Setalah mengelar diskusi diruang rapat Ketua DPRD Murnan berjanji akan meneruskan semua tuntutan-tuntutan masa tersebut ke pemerintah pusat agar bisa diperhatikan dan dipertimbangkan dan diberikan solusi terkait kenaikan harga BBM.


Murnan menghawatirkan dampak terhadap kenaikan harga BBM ini tidak hanya berdampak terhadap perekonomian masyarakat saja, namun juga akan berdampak terhadap keamanan ditengah masyarakat.


"Kami berharap agar persoalan ini fokus ditanggapi oleh para pemangku kebijakan dan kami juga berharap kepada demonstrasi agar melakukannya dengan tertib, jangan sampai kondusifitas akan semakin berpengaruh terhadap perekonomian kita," pungkasnya.

Posting Komentar untuk "Laskar Banteng Hitam dan DPRD Lotim Sepakat Tolak Kenaikan Harga BBM"