Bupati Lotim Ungkap Terjadi Degradasi Nilai, Termasuk Iman di Masyarakat Suku Sasak

Bupati Lombok Timur saat menghadiri pengajian akbar, Sabtu (18/03). (CBM/Prokopim Lotim).

Lombok Timur, CBM - Bupati Lombok Timur H.M. Sukiman Azmy, menghadiri pengajian akbar di Masjid Nurul Iman Selebung Ketangga, Kecamatan Keruak, yang berlangsung pada Sabtu (18/03).

Bupati menilai telah terjadi degradasi nilai, termasuk iman pada masyarakat suku sasak khususnya. Hal itu dapat dilihat dari sejumlah perilaku masyarakat seperti dalam perkawinan yang kurang memperhatikan latar belakang agama.

Dalam sambutan singkatnya Bupati berharap pengajian tersebut dapat memberikan pencerahan untuk kehidupan yang lebih baik, dunia maupun akhirat.

Tak hanya itu saja, ia juga menyambut baik diselenggarakannya pengajian akbar yang diisi oleh Rektor Universitas Islam Internasional Darullughah Wadda’wah Jawa Timur, Habib Segaf Bin Hasan Baharun.

Habib Segaf pada kesempatan tersebut meng-ijazahkan shalawat bushro. Dalam ceramahnya ia mengingatkan untuk senantiasa mencintai Rasulullah SAW dan meneladani ahlaknya dalam kehidupan sehari-hari. Terlebih lanjutnya, mengingat bagaimana Rasulullah menjadikan umat muslim sebagai umat yang istimewa.

"tidak saja bagi masyarakat umum, melainkan pula bagi para pemimpin (umara`) dan ulama. Para Umara` dan ulama yang amanah dan seiring diyakininya dapat membawa keberkahan bagi suatu masyarakat. Mengingat dua elemen tersebut memegang tanggung jawab yang paling besar," tegasnya.

Menyinggung keistimewaan umat muslim, Habib Segaf mencontohkan hadirnya Ramadan sebagai bulan yang di dalamnya terdapat begitu banyak berkah, sehingga penting bagi kaum muslim untuk memaksimalkan amalan di bulan Ramadan. Tidak saja ibadah fardhu, tetapi juga ibadah sunnah. Selain itu Ramadan juga memiliki malam lailatul qadar.

Lebih jauh dikatakan, untuk membentuk ahlak sesuai tuntunan Rasulullah adalah dengan melalui pendidikan yang baik, utamanya sejak kanak-kanak. Jalan pertama, menurut Habib Segaf adalah melalui mondok atau belajar di pesantren.

"Bila tidak bisa melalui madrasah dininyah, pilihan berikutnya adalah mengaji, dan terakhir adalah menghadiri majlis ta'lim. Berbekal ilmu agama maupun ilmu dunia diharapkan generasi mendatang mendapatkan kesuksesan dunia maupun akhirat,"pungkasnya.