Nama Masuk Tiga Besar Pj Bupati Lotim, Berikut Tanggapan Sekda Juaini Taofik

Sekda Lotim, H. M. Juaini Taofik

Lombok Timur – Nama Sekertaris Daerah (Sekda) Lombok Timur (Lotim) Juaini Taofik M.Ap, terpilih menjadi salah satu kandidat nama calon penjabat (PJ) yang diusulkan oleh dewan perwakilan rakyat daerah (DPRD Lombok Timur.

Sekda Juaini Taofik, ketika dikonfirmasi media ini terkait hal tersebut mengatakan hanya mengikuti regulasi yang ada, ini hanya awal dan masih ada langkah panjang yang harus dilewati terlebih dahulu.

Kedepannya kata Sekda, jika nasib baik berpihak dan terpilih menjadi PJ Bupati Lotim dirinya berniat meneruskan program-program dimasa kepemimpinan Bupati Sukiman Azmy dan Wakil Bupati Rumaksi (Sukma), salah satunya yakni melanjutkan pembangunan mall pelayanan publik.

Dimana konsep dari mall pelayanan publik tersebut menjadi kelanjutan program yang belum dituntaskan Sukiman-Rumaksi (Sukma), dimana masa jabatannya pada September 2023 ini akan berakhir. "Saat ini kita belum punya mall pelayanan publik, sebagai bocoran mall pelayanan publik di Lombok Timur memang harus hadir dan skema pengadaan sudah ditandatangani langsung oleh Bupati Sukiman,” ucap Sekda, kepada awak media, Rabu (2/8).

Langkah ini lanjut Sekda, adalah untuk menyatukan pelayanan demi mempermudah masyarakat dalam mengakses semua pelayanan publik.

Kendati sekarang di Lombok Timur sudah ada PMPTSP, Sekda mengakui bahwa kantor pelayanan masih tercerai berai tidak berada pada satu tempat. “Sebagai contoh, lihat sekarang Samsat masih ada di luar, BPJS masih ada di luar, salah satu terobosan dalam pelayanan publik kalau saya ditanya, saya Insya Allah akan menghadirkan mall pelayanan publik, dimana mall pelayanan pablik tersebut akan ditempatkan di kantor camat Selong yang sekarang,” jelasnya.

“Pak Bupati juga sudah setuju dan kantor camat Selong akan bergeser ke kantor Imigrasi sekarang didekatkan dengan penduduk, nanti kantor camat kita renovasi menjadi mall pelayanan pablik dekat juga dengan PMPTSP,” sambungnya.

Ditekankan Sekda, bahwa hal itu dilakukan guna memudahkan agar masyarakat cukup datang pada satu tempat saja yaitu mall pelayanan publik mengurus berbagai pelayanan.

“Agar tidak ada istilah percuma satu pintu tapi jendelanya banyak, sekarang ini kata kuncinya adalah sudah ada regulasi mall pelayanan publik, dan terus terang saja mungkin itu yang saya rindukan membaca dari harapan masyarakat yang capek harus bolak-balik ke sana kemari,” pungkasnya.